TUGAS SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN MINGGU KEDUA
TUGAS MINGGU KEDUA
( PENGAYAAN MATERI )
SURVEI TANAH DAN EVALUASI LAHAN
Disusun Oleh:
Ika Rahayu 165040201111105
Kelas:
H
Program Studi: Agroekoteknologi
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
FAKULTAS
PERTANIAN
MALANG
2017
- Ada beberapa istilah dalam kuliah ini, dalam kuliah minggu 1 dan 2 ada beberapa istilah yang perlu pemahaman, berikan penjelasan (definisi dan penjelasannya), misalnya:
- Peta tanah adalah suatu peta yang menunjukkan distribusi tipe tanah atau satuan pemetaan tanah yang lain dalam hubungannya dengan hal-hal fisik dan budaya yang telah diketahui dari permukaan bumi. Setiap peta tanah digambarkan garis-garis batas tanah di lapangan berupa poligon-poligon yang disebut satuan peta tanah. Setiap peta tanah juga selalu berisikan lebih dari satu satuan peta tanah. Tujuan pemetaan tanah adalah melakukan pengelompokan tanah ke dalam satu satuan peta tanah yang masing-masing mempunyai sifat-sifat yang sama.
- Skala Tanah adalah perbandingan (rasio) antara jarak dua titik pada peta terhadap jarak sesungguhnya di permukaan bumi atau lapangan pada satuan yang sama. Satuan yang digunakan pada skala peta adalah centimeter (cm).
- Delineasi batas tanah adalah daerah yang dibatasi oleh suatu batas tanah pada suatu peta. Pada dasarnya ukuran tersebut merupakan parameter kartografi, karena setiap poligon pada suatu peta harus tertulis simbol satuan petanya. Delineasi bidang tanah dilakukan dengan cara mengidentifikasi bidang-bidang tanah dengan menggunakan peta foto dan menarik garis ukur untuk batas bidang tanah yang jelas dan memenuhi syarat.
- Poligon merupakan garis tertutup yang kedua ujungnya saling bertemu dan membentuk area. Area yang terbentuk akan membentuk luasan yang dapat diukur/dihitung berapapun besarnya menggunakan sistem grid. Poligon digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan yang memiliki titik titik dimana titik tersebut mempunyai sebuah koordinat X dan koordinat Y serta proyeksi peta yang tidak terlepas akan pengukuran dan penghitungan poligon.
- Satuan Peta (Map unit) adalah satuan lahan yang mempunyai sistem fisiografi/landform yang sama, yang dibedakan satu sama lain di lapangan oleh batas-batas alami dan dapat dipakai sebagai satuan evaluasi lahan. Satuan-satuan yang dihasilkan umumnya berupa tubuh lahan yang memiliki ciri-ciri tertentu yang dibedakan oleh batas-batas alami di tempat terjadinya perubahan ciri-ciri yang paling cepat ke arah lateral.
- Satuan peta tanah adalah satuan peta yang terdiri atas kumpulan delineasi tanah yang ditandai oleh simbol, warna, nama atau lambang yang khas pada suatu peda. Satuan peta tanah disusun untuk menampung informasi penting dari poligon-poligon di dalam peta tanah.
- Legenda adalah suatu daftar atau tabel penjelasan yang sangat bermanfaat untuk mengidentifikasikan satuan peta serta memberikan informasi tentang satuan-satuan yang terdapat dalam suatu peta tanah. Legenda terdiri atas simbol dan uraian atau deskripsi.
- Foto udara merupakan peta foto yang didapat dari survei udara yaitu melakukan pemotretan lewat udara pada daerah tertentu dengan aturan fotogrametris tertentu.
- Stereoskop adalah sebuah alat yang digunakan dalam interpretasi foto udara. Alat ini terdiri dari dua lensa (serta kombinasinya) yang dapat dipergunakan untuk melihat pasangan stereo (dua lembar foto udara yang dibuat berurutan dalam satu garis terbang yang sama) sehingga dapat menampakkan gambar tiga dimensi.
- Resume Bahan Kajian Kuliah Minggu Pertama
a. Tanah
tersusun dari empat bahan utama yaitu bahan mineral 45% , bahan organik 5 % ,
air 25% dan udara 25%.
b. Proses
pembentukan tanah diantaranya meliputi profil dan solum tanah. Profil
tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas lapisan
tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari
profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah. Secara umum, lapisan-lapisan tanah tersusun dari beberapa lapisan sebagai
berikut:
- Horizon O, horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang masih alami. Lapisan ini merupakan lapisan organik yang berada di atas tanah mineral.
- Horizon A (Lapisan atas), lapisan ini merupakan lapisan tanah paling atas. Pada umumnya berupa tanah organik karena berupa tanah muda sehingga masih terpengaruh oleh kondisi di atas permukaan tanah. Lapisan ini ditandai dengan adanya zona perakaran dan kegiatan jasad hidup tanah.
- Horison E, horison dimana terjadi pencucian (eluviasi ) maksimum terhadap liat, Fe, Al, bahan organic dan berwarna pucat
- Horizon B (Lapisan Bawah), lapisan ini merupakan zona pengendapan partikel tanah yang tercuci dari horizon A. Pada lapisan ini terdapat bahan organik namun tidak sebanyak seperti pada lapisan tanah atas atau horizon A.
- Regolith atau Horizon C, pada lapisan ini sudah mulai terbentuk namun masih ada ciri-ciri struktur batuan induk.
- Horizon R (Bed rock), pada horizon D dan R tersusun atas batuan keras yang tidak terlapukan. Batuan ini dinamakan sebagai batuan induk atau dasar.
c. Faktor
pembentuk tanah:
1. Bahan
induk, pengaruh bahan induk untuk pembentukan tanah
terjadi karena jenis bahan induk akan menentukan
sifat fisik maupun kimiawi tanah.
2. Topografi, pengaruh topografi dalam proses dan perkembangan tanah terjadi
karena jumlah hujan yang dapat meresap oleh massa tanah, kedalaman air tanah,
besarnya erosi, dan arah gerakan air yang membawa bahab-bahan terlarut dari
tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
3. Iklim, merupakan faktor yang mempengaruhi
kecepatan pembentukan tanah. Terdapat dua unsur iklim terpeting yang mempengaruhi
pembentukan tanah yaitu curah hujan dan temperature, yang berpengaruh besar
pada kecepatan proses kimia dan fisika, yaitu proses yang mempengaruhi
perkembangan profil.
4. Organisme, merupakan
factor pembentuk tanah yang aktif karena organisme faktor yang bekerja dan
menghasilkan energi untuk membentuk tanah. Tanah berasal dari pelapukan batuan
dengan bantuan organisme.
5. Waktu, periode
waktu pembentukan akan menentukan jenis dan sifat-sifat tanah yang terbentuk di
suatu kawasan, karena waktu memberikan kesempatan kepada 4 faktor pembentukan
tanah lainnya untuk mempengaruhi proses-proses pembentukan tanah.
d.
Survei
Tanah dan Evaluasi Lahan adalah mempelajari sifat-sifat tanah dilapang,
mengklasifikasikan tanah ke dalam sistem klasifikasi tanah tertentu, mengelompokkan
tanah-tanah yang sama serta menggambarkan penyebarannya disuatu daerah dalam
suatu peta tanah, mengevaluasi kemampuan dan kesesuaiannya untuk berbaai
penggunaan membuat rekomendasi penggunaan dan pengelolaan tanah.
e. Unsur-unsur foto udara meliputi :
1. Rona dan warna. Rona merupakan tingkat
kegelapan atau kecerahan obyek pada citra dengan spektrum 0,4-0,7 (hitam -
putih). Warna merupakan wujud tampak oleh mata
menggunakan sprektrum sempit.
2. Bentuk merupakan kerangka dari suatu
daerah. Contohnya : jalan, sungai.
3. Ukuran
meliputu jarak, luas tinggi, lereng dan volume.
4. Tekstur
gabungan
antara bentuk, ukuran, pola, rona, dan bayangan.
5. Pola
merupakan ciri yang menandai
bagi banyak objek bentukan manusia dan bagi beberapa obek alamiah.
6. Bayangan untuk menentukan matangin dan
menyembunyikan detail di daerah gelap.
7. Situs
merupakan lokasi
yang digunakan untuk mengintepretasi foto udara.
8. Asosiasi merupakan eterkaitan obyek satu
dengan obyek lainnya.
9. Konvergensi
bukti merupakan bukti-bukti
yang mengarah pada kebenaran. Terdapat deteksi untuk penyadapan data,
identifikasi untuk mengenali obyek yang terekam, dan analisis untuk menelaah
data.
3Setiap
minggu akan muncul istilah-istilah baru dari bahan kajian yang diberikan, tambahkan
pada halaman tersebut.
a. Warna Tanah : Petunjuk untuk beberapa sifat tanah,
karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terdapat dalam tanah
tersebut. Penyebab perbedaan warna permukaan tanah umumnya oleh perbedaan
kandungan bahan organik.
b. Tekstur : Keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena terdapatnya perbedaan
komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung pada tanah
c. Struktur : Susunan dari fraksi liat, debu, dan pasir
yang terbentuk secara alami.
d. Konsistensi : Daya kohesi dan adhesi diantara partikel-partikel tanah dan ketahanan (resistensi)
massa tanah tersebut
terhadap perubahan bentuk oleh tekanan atau berbagai kekuatan yang dapat
mempengaruhi.
e. Drainase : Pembuangan massa air secara alami atau buatan
dari permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat
f. Pori Tanah : Bagian yang tidak terisi bahan padat (terisi oleh air dan
udara). Pori-pori tanah dapat dibedakan menjadi dua yaitu pori-pori kasar
(makro pori) dan pori-pori halus (mikro pori)
g. Epipedon
: Horizon-horizon
yang terbentuk pada permukaan dimana struktur batuan telah digantikan oleh
struktur tanah, dan mempunyai warna gelap karena pengaruh bahan organik.
h. Endopedon
(horizon penciri): Horison
mineral, meskipun beberapa telah terakumulasi bahan organik.
i.
Kedalaman
Efektif : Suatu kedalaman yang diukur dari
permukaan tanah sampai pada lapisan kedap air
j.
Kemiringan
Lereng : Kemiringan lereng merupakan ukuran kemiringan lahan
relative terhadap bidang datar yang secara umum dinyatakan dalam persen atau
derajat.
k. Landform
(Bentuk lahan) : Merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan
masing-masing dari setiap satu kenampakan dari kenampakan secara menyeluruh dan
berkesinambungan (multitudineous features) yang secara bersama-sama membentuk permukaan
bumi.
l.
Elevasi (Altitudo) : Posisi vertikal (ketinggian) suatu
objek dari suatu titik tertentu (datum). Datum yang biasa digunakan adalah
permukaan laut dan permukaan geoid WGS-84 yang digunakan oleh GPS.
m. UTM
(Universal Transverse Mercator) : Metode grid berbasis menentukan lokas
di permukaan bumi yang merupakan aplikasi praktis dari 2 dimensi. Universal
Transerve Mercator sistem koordinat dikembangkan oleh Amerika Serikat Army
Corps of Engineers pada tahun 1940-an.
n. Formasi
geologi : Suatu
strata atau perlapisan batuan yang mempunyai jenis batuan dan fasies yang
memiliki kesamaan karakteristik.
o. GPS
: Global Positioning System, merupakan system navigasi berbasis satelit yang
dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika yang didukung oleh 27 jaringan
satelit. 20.200 km dan inklinasi 55 derajat dengan periode 12 jam (satelit akan
kembali ke titik yang sama dalam 12 jam).
p. Permeabilitas
: Merupakan kemampuan batuan untuk dapat meloloskan satu macam fluida apabila
terdapat dua macam fluida yang tidak bercampur satu sama lain.
q. Koordinat
geografi : Digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis
lintang dan garis bujur.
Sumber :
Hardjowigeno, Sarwono. 2015. Ilmu Tanah Edisi Baru. Jakarta. Penerbit
Akademika Pressindo
Rayes, Luthfi. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya
Lahan. Y
Komentar
Posting Komentar